nusakini.com - Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan, nilai tukar petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan secara nasional meningkat di bulan Agustus 2017. Hal ini memberi sinyal bila kehidupan petani dan nelayan Indonesia semakin sejahtera.

Menurut catatan BPS, untuk nilai tukar petani (NTP) pada Agustus 2017 naik 0,91% menjadi 101,60 dibandingkan bulan sebelumnya.

"Kenaikan NTP nasional dikarenakan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,92%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun 0,02%," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam penyanyataan resminya di Kantor BPS, Jakarta, Senin (4/9/2017).

• Dongkrak Keuntungan Petani dan Daya Saing Gula Nasional, Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
• Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
• KTNA Sebut Bulog Ogah Serap Gabah Petani, Tapi Semangat Impor, Ada Apa?
• Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar
• Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Suhariyanto menyebutkan, peningkatan juga terjadi pada nilai tukar nelayan (NTN) yang naik sebesar 0,27%, ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,23% sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun 0,03%.

"NTP perikanan yang naik ini juga diikuti oleh perikanan tangkap yang naik 0,29% khususnya perikanan tangkap di laut, dan kalau budidaya naik 0,25% khususnya di budidaya ikan tawar dan payau, jadi subsektor alami kenaikan," imbuhnya.

Sedangkan untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional pada Agustus 2017 naik 0,78% menjadi 110,61 dibandingkan NTUP bulan sebelumnya.

Dia menyebutkan, naiknya NTUP di empat subsektor yakni tanaman pangan naik sebesar 0,60%, tanaman perkebunan rakyat naik 1,50%, peternakan naik 1,10%, dan subsektor perikanan sebesar 0,04%, sedangkan NTUP subsektor tanaman hortikultura relatif stabil.

"Iramanya sama, untuk NTUP seluruh subsektor alami kenaikan, NTUP Agustus ini 110,61% artinya naik 0,78%," pungkasnya. (b/ma)